Rabu, 17 September 2008

Mbak Kasandra : Kurikulum Overloaded, jadikan anak Indonesia mudah panik n agresif..?

A. Kasandra Putranto, psychologist mengatakan...
hr ini (14 Sept 2008 - red.)headline news kompas memberitakan 6 anak tewas krn panik dikejar polisi, polisi bilang mereka tawuran, ehm bener enggaknya apsifor mesti turun tangan, mas seto komen krn kurikulum overloaded, anak indo jd mudah panik n agresif..... salah st peer kita, mgk bs bikin research how stress r our children due to their studyload. Btw, busway, mana yg lain ?

1 komentar:

Rita Fadilah mengatakan...

anak tawuran, dikejar polisi, panik, cebur diri ke danau,... Apakah produk dari kurikulum yang overload membuat mudah panik dan agresif...?
Perlu diteliti lebih lanjut tentu, seperti kata Mbak Kasandra.
Tapi sebagai observasi sederhana saja, nampaknya lebih pada belum terbentuknya way of life yang bener.

Kita lihat di pesantren, kurikulumnya padat, pakai bahasa asing lagi, pakai sanksi juga... tapi mereka umumnya tidak mudah panik n agresif (walau ada saja ekstrim kanan dan kiri).

Atau jangan jauh-jauh, di MAN Insan Cendekia Serpong, sekolah yang didirikan Pak BJ Habibie. Kurikulumnya luar biasa padat, baik ilmu umum (math, fisika, kimia, biologi, komputer, sejarah dlsb) maupun ilmu agama (fiqih, qur'an hadits, dll)... namun mereka masih sempat bikin kegiatan seru-seru dan berbobot. Silakan tengok di www.insancendekia-tng.net.

Jadi yang harus dibentuk adalah way of life yang akan arahkan character building. Praktis banget lho, kalau bangsa kita akrab dengan agamanya masing-masing, national character building relatif lebih mudah.

Tapi ini tidak menghapuskan kewajiban kita untuk membedah kurikulum nasional.. sudah pas atau belum untuk capai tujuan, ... Saya hanya melihat kurikulum padat disertai pendampingan en pembinaan way of life berdampak positif.